Arti Hawkish Dan Dovish Di Dalam Analisa Trading?

andronezia.com – Arti Hawkish Dan Dovish Di Dalam Analisa Trading? – Analisis perdagangan tidak hanya bergantung pada pergerakan harga pada grafik, tetapi juga pada berita pasar yang berpengaruh. Untuk itu, Anda perlu mengetahui istilah elang dan merpati. Memahami lot, margin, leverage, spread, dan banyak istilah perdagangan lainnya dapat memberi Anda pemahaman yang cukup untuk memulai perdagangan.

Namun kenyataannya, masih banyak istilah trading lain yang perlu Anda ketahui, terutama jika Anda ingin berhasil menganalisis pasar. Dua di antaranya adalah “elang” dan “merpati”.

Mengenal Hawkish

Arti Hawkish Dan Dovish Di Dalam Analisa Trading

Apa itu Falcon? Pada dasarnya, istilah tersebut sering muncul dalam berita-berita tentang kebijakan bank sentral. Secara linguistik, kata “elang” berasal dari nama hewan “hawk”, yang berarti elang.

Banyak orang menganggap elang sebagai hewan yang agresif. Oleh karena itu istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada sikap agresif bank sentral terhadap kendala kebijakan moneter.

Jual umumnya pandangan pejabat pemerintah yang percaya kebijakan moneter harus diperkuat dengan menaikkan suku bunga atau menahan dukungan mata uang. Sikap berperang biasanya muncul ketika ekonomi suatu negara sedang melaju.

Mengapa saya harus membuat keputusan ini? Bukankah lebih bagus jika ekonomi berkembang dengan baik? Pendapat ini tidak sepenuhnya salah.

Tetapi kita harus ingat bahwa dampak dari pertumbuhan ekonomi yang besar adalah inflasi.

Jika inflasi tidak dikendalikan dengan baik, maka dapat membahayakan keadaan masyarakat. Karena sifat bank sentral yang membatasi, menaikkan suku bunga acuan akan memperlambat pengeluaran publik dan mendorongnya ke arah tabungan dan investasi. Dengan cara ini, peredaran uang secara bertahap dapat dinormalisasi dan inflasi dapat dikendalikan.

Bagaimana dengan Dovish?

Berbeda dengan elang, dovish berasal dari kata dove yang berarti merpati. Merpati dikenal sebagai hewan yang modis, tenang dan jinak.

Pejabat bank sentral yang berbagi sikap pelonggaran biasanya berpendapat bahwa kebijakan moneter harus dilonggarkan, baik dengan menurunkan suku bunga acuan atau dengan menambah stimulus moneter.

Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, mereka sering menunjukkan sikap pasifis ketika ekonomi negara sedang buruk.

Apa pengaruh Hawkish dan Dovish dalam perdagangan?

Sementara masyarakat umum tidak menghargai sikap garis keras, para pedagang dan investor memang mengakui orientasi politik ini. Secara teoritis, sikap hawkish berpotensi meningkatkan pengembalian yang diterima pedagang saat berinvestasi dalam mata uang nasional.

Akibatnya, pelaku pasar akan bereaksi terhadap posisi agresif bank sentral dengan perilaku beli yang akan meningkatkan nilai mata uang. Misalnya, ketika Federal Reserve mengumumkan rencana untuk menaikkan suku bunga, nilai dolar meningkat ketika pasar membeli dolar.

Merpati, di sisi lain, mungkin lebih populer di kalangan masyarakat umum. Namun, arah politik ini tidak selalu disukai pelaku pasar. Terlepas dari kemungkinan penurunan suku bunga, kebijakan dovish juga merupakan tanda ketidakpastian dan resesi.

Akibatnya, para pengusaha dan investor kehilangan kepercayaan terhadap perekonomian negara. Pelaku pasar juga cenderung membeli dan menjual sebagai respons terhadap sikap dovish bank sentral, yang memengaruhi nilai tukar.

Apa perbedaan antara Bullish dan Bearish?

Selain optimisme dan kehati-hatian, istilah bullish dan bearish juga sudah tidak asing lagi bagi para trader. Tetapi apakah mereka berbeda? Jawabannya iya.

Singkatnya, hawks and doves adalah pandangan tentang kebijakan bank sentral yang dapat mendorong harga naik atau turun. Sedangkan up and down adalah istilah untuk menggambarkan kondisi pasar yang naik atau turun.

Kesimpulannya, Hawkish dan Dovish adalah salah satu katalisator yang dapat mendorong pasar ke tren naik atau turun.

Hawkish vs Dovish, mana yang lebih baik?

Sulit untuk menentukan apakah elang lebih baik atau sebaliknya. Hanya karena tarif naik tidak berarti itu akan menjadi lebih baik, atau sebaliknya. Pada dasarnya, kedua perspektif tersebut memainkan peran penting dalam keberlangsungan ekonomi suatu negara.

Misalnya, begitu kebijakan akomodatif diterapkan dan inflasi mulai meningkat secara tidak sehat, garis keras diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekonomi. Oleh karena itu, otoritas moneter tidak selalu terpaku pada satu sudut pandang. Pejabat yang dulunya elang bisa menjadi merpati dan sebaliknya.

Ini terjadi ketika Janet Yellen, yang memiliki pandangan konservatif, mengubah posisinya. Bahkan, mantan ketua Fed itu telah memulai arah kebijakan The Fed dengan mempertahankan suku bunga di kisaran nol persen untuk jangka waktu yang lama.

Dia berpendapat bahwa menaikkan suku bunga adalah langkah yang tepat untuk merespon tingginya inflasi di Amerika Serikat.

Related posts