Asal Mula Sejarah Kota Tasikmalaya, Mutiara dari Priangan Timur Jawa Barat

Asal Mula Sejarah Kota Tasikmalaya, Mutiara dari Priangan Timur Jawa Barat

andronezia.com – Asal Mula Sejarah Kota Tasikmalaya, Mutiara dari Priangan Timur Jawa Barat – Mempelajari sejarah kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota yang disebut sebagai mutiara kawasan Priangan Timur Jawa Barat.

Kota Tasikmalaya tidak lepas dari sejarah yang menjadikan Kabupaten Tasikmalaya sebagai kabupaten besar. Asal usul kota ini adalah ibukota dari Kabupaten Tasikmalaya.

Kemudian, pada tahun 1976, statusnya ditingkatkan menjadi kota administratif.

Kapan Benyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya.

Ia kemudian menjadi negara kota merdeka di bawah gubernur jenderal Tashkamalaya H Surjana W H. Mutiara Priangan Timur adalah julukan kota Tasikmalaya.

Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat.

Dulunya merupakan kawasan perkotaan dan komersial di wilayah Tsikmalaya. Namun seiring dengan perkembangan, muncul dua bentuk pemerintahan yaitu Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Pembentukan kota dengan keputusan pemerintah n. 22 Tahun 1976 diresmikan sebagai kota administratif Tsiqmalaya oleh Menteri Dalam Negeri yang saat itu menjabat H. Amir Makhmud.

Titik Auditor Administrasi Pertama.
H Oman Roussman, dilantik oleh Ha Aung Kunefi, Gubernur Jawa Barat. Pada awal pembentukannya, wilayah kota administratif Tasikmalaya terdiri dari tiga kecamatan: Cipedes, Cihideung dan Tawang, dengan total 13 desa.

Kemudian pada tahun 2001, pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya diprakarsai oleh Gubernur Tasikmalaya, Kolonel Marsekal H. Suijana Wirata Hadisubrata M.

Kemudian dibentuk tim pemenangan Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeung DS. jalan Partvinata

Setelah uji coba yang panjang, dipimpin oleh Viceroy Dr. Tatang Farhan Al Hakim, Pemerintah Kota Tasikmalaya dibentuk pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001.

Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya sebagai Pemerintah Daerah Otonom ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

Langkahnya disamai kota Lhoksumawe, Langsa, Padangshi Dempuan, Prabumulih, Lubukling Ringgau, Pager Alam, Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawan dan Baubau.

Pada tanggal 18 Maret 2001, di Tasikmalaya, Dr. H. Wahu Sradiharja resmi dilantik sementara dan menjadi bagian dari Gubernur Provinsi Jawa Barat. Pada tanggal 13 Desember 2001, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Surat Keputusan No. 13 Desember 2001 membentuk Panitia Pengangkatan Anggota Dewan Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD).

Selain itu, pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya dilakukan pada tanggal 30 April 2002 dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 171/Kep.380/Dekon/2002 tanggal 26 April 2002. dibentuknya keanggotaan DPRD kota Tasikmalaya yang pertama.

Kemudian, pada tanggal 14 November 2002, Dr. H Bubun Bunyamin diangkat menjadi Walikota Tasikmalaya setelah melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh DPRD.

menurut undang-undang no. 10 Oktober 2001 Kota Tasikmalaya terdiri dari 10 kecamatan dengan 15 kecamatan dan 54 desa.

Namun, dalam perjalanan menuju Perda Nu. 30 Tahun 2012 tentang perubahan status desa setelah Kalurahan.

Artinya, desa-desa di Kota Tasikmalaya berubah status menjadi Kalurahan.

Oleh karena itu, maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan.

Sedangkan 10 kecamatan adalah:

1. Kecamatan Tawang

2. Kecamatan Cihideung

3. Kecamatan Cipedes

4. Kecamatan Indihiang

5. Kecamatan Kawalu

6. Kecamatan Cibeureum

7. Kecamatan Mangkubumi

8. Kecamatan Tamansari.

9. Kecamatan Bungursari

10. Kecamatan Purbaratu

Related posts