Bells palsy, yang juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah sementara, merupakan kondisi di mana terjadi kelemahan pada otot wajah salah satu sisi dengan karakteristik yang bersifat sementara. Sebenarnya cara menyembuhkan saraf wajah ini bisa dilakukan dengan beberapa metode.
Perlu diketahui bahwa gejala utama dari Bell’s palsy adalah penurunan tonus otot pada sisi wajah yang terkena, yang menyebabkan penampilan melorot. Faktor risiko untuk terjadinya Bell’s palsy meliputi kehamilan, diabetes, dan HIV pada wanita.
Untuk lebih jelasnya, dalam uraian ini akan diberikan sebuah penjelasan terkait dengan apa penyebab dari penyakit saraf wajah ini. Selain itu, juga akan diberikan penjelasan pula terkait dengan bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkannya.
Mengapa Bisa Terjadi Bells Palsy?
Hingga saat ini, penyebab terjadinya Bells Palsy atau penyakit saraf wajah masih belum dapat dipastikan oleh para pakar. Namun, dugaan mereka mengarah pada kemungkinan tekanan atau gangguan pada saraf yang mengontrol otot wajah.
Faktor lain yang dihubungkan dengan timbulnya kelumpuhan ini adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus herpes. Penting untuk dicatat bahwa Bells Palsy tidak terkait dengan stroke. Berikut beberapa pemicu terjadinya kelumpuhan pada wajah:
- Cedera akibat kecelakaan, bisa terjadi akibat luka robek pada dagu atau retakan pada tulang tengkorak.
- Kelumpuhan wajah yang bersifat turunan, terjadi ketika seorang anak lahir dengan kelemahan atau kelumpuhan pada bagian wajah.
- Cedera akibat prosedur operasi, biasanya terjadi saat operasi pada kelenjar parotis.
Cara Menyembuhkan Penyakit Saraf Wajah
Setelah mengetahui apa saja penyebab dari penyakit saraf wajah ini, maka hal selanjutnya yang wajib diketahui yakni terkait dengan bagaimana cara penyembuhannya. Untuk itu, berikut ini beberapa cara menyembuhkan saraf wajah yang bisa dilakukan:
1. Fisioterapi
Fisioterapi merupakan strategi pengobatan untuk bell’s palsy yang bertujuan memaksimalkan pemulihan fungsi otot dan saraf wajah. Metode ini melibatkan terapis fisik yang menggunakan teknik pijat dan latihan khusus pada otot-otot wajah pasien.
Selain terapi manual, terapi bell’s palsy juga mencakup stimulasi listrik, di mana alat khusus digunakan untuk mengirimkan impuls listrik ke otot wajah guna merangsang aktivitasnya. Namun, keefektifan metode ini masih diperdebatkan karena keterbatasan bukti ilmiah yang mendukungnya, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Selain terapi yang disediakan oleh ahli, pasien bell’s palsy juga disarankan untuk melakukan senam wajah khusus guna mempercepat proses penyembuhan dan mencegah atrofi otot yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada wajah.
2. Menggunakan Kortikosteroid
Untuk mengurangi inflamasi dan pembengkakan pada saraf wajah, penggunaan kortikosteroid dapat dipertimbangkan. Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitasnya optimal.
Hal ini jika diberikan segera setelah timbulnya gejala bell’s palsy, dalam waktu beberapa jam atau hari, idealnya dalam 24 jam pertama. Pemberian kortikosteroid yang lebih awal dapat meningkatkan kemungkinan pemulihan total.
3. Suntik Botox
Terapi dengan menggunakan suntikan botulinum toxin, yang dikenal sebagai botox, merupakan suatu metode dalam penanganan bell’s palsy yang bertujuan untuk merelaksasi otot-otot wajah dan mengurangi gerakan atau spasme yang tidak diinginkan pada otot tersebut.
Fungsi lain dari suntikan botox ini adalah memfasilitasi aktivitas mengunyah bagi individu yang mengalami kesulitan akibat bell’s palsy, serta membantu mengembalikan simetri wajah seperti sebelumnya.
Itulah penjelasan terkait dengan cara menyembuhkan saraf wajah. Dimana untuk proses penyembuhannya ini harus dilakukan secara telaten dan juga rutin. Selain itu, juga telah diberikan penjelasan terkait dengan apa penyebab dari penyakit ini.