andronezia.com – Jawaban Si Kecil Suka Menggigit Kuku Apa Penyebabnya dan Amanakah? – Apakah Anda salah satu orang tua yang sering menggigiti kuku si kecil hingga kukunya menjadi aneh dan rusak?
Apa yang sebenarnya terjadi? Ibu, jangan panik. Menggigit kuku adalah kebiasaan buruk.
Ini sering muncul di masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa.
Biasanya, kebiasaan ini muncul pada anak-anak berusia antara 4 hingga 6 tahun. Apa yang Membuat Anak Menggigit Kuku? Berikut beberapa penyebabnya
1. Faktor Genetik
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa genetika memainkan peran penting dalam tingkat keparahan menggigit kuku.
Jika salah satu atau kedua orang tua cenderung menggigit kuku, anak-anak cenderung mengembangkan kebiasaan yang sama seperti orang dewasa.
2. Faktor imitasi
Alasan lainnya adalah semakin sering seorang anak melihat orang-orang di sekitarnya melakukan kebiasaan ini, semakin besar kemungkinan dia melakukan perilaku yang sama ketika dia besar nanti.
Alasan lainnya adalah semakin sering seorang anak melihat orang-orang di sekitarnya melakukan kebiasaan ini, semakin besar kemungkinan dia melakukan perilaku yang sama ketika dia besar nanti.
3. Si Kecil Mengalami Stres
Si kecil mungkin merasa tidak nyaman dengan posisinya atau bisa dibilang dia sedang tegang, dr
Dalam posisi ini ia membutuhkan pengalihan untuk mengungkapkan perasaan tertekannya. Ya,
Dalam hal ini, anak memiliki kesempatan untuk menghilangkan stres. kondisi tertentu
Misalnya dapat menimbulkan stres bagi anak yaitu perceraian orang tua, kurang percaya diri pada anak atau karena dibully, dll.
4. Karena Kebiasaan
Seorang anak kecil mungkin mulai menggigit kukunya hanya untuk bersenang-senang, tetapi secara tidak sadar, ia merasa lega saat menggigit kukunya.
Konsekuensinya adalah apakah anak dalam keadaan gelisah dan bosan.
Jika Anda merasakan keadaan dan kejadian yang sama saat melakukan aktivitas yang berarti, kebiasaan itu muncul dan bertahan. Apakah normal jika anak Anda menggigit kuku?
Secara psikologis, kebiasaan ini wajar selama tidak mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari.
Tempat di mana anak-anak tetap bisa beraktivitas dan produktif. Misalnya, Anda melihat anak Anda menggigit kukunya saat menonton TV atau bingung dengan situasi baru. Namun jika Anda memiliki kebiasaan menggigit kuku hingga menyakiti diri sendiri,
Misalnya, sampai ujung kuku tidak berdarah, maka tidak bisa lagi digolongkan normal.
Nah, jika Anda memperhatikan bahwa si kecil menggigiti kukunya, inilah yang dapat Anda lakukan.
Tempat di mana anak-anak tetap bisa beraktivitas dan produktif. Misalnya, Anda melihat anak Anda menggigit kukunya saat menonton TV atau bingung dengan situasi baru. Namun jika Anda memiliki kebiasaan menggigit kuku hingga menyakiti diri sendiri,
Misalnya, sampai ujung kuku tidak berdarah, maka tidak bisa lagi digolongkan normal.
Nah, jika Anda memperhatikan bahwa si kecil menggigiti kukunya, inilah yang dapat Anda lakukan.
1. Sebisa mungkin, beri tahu anak-anak apa akibat dari menggigit kuku, misalnya jari-jarinya sakit.
2. Orang tua harus menghargai si kecil daripada menghukumnya. Misalnya, ingatkan balita Anda untuk tidak menggigit kukunya saat makan di meja makan.
Ini membuatnya tahu bahwa menggigit kukunya tidak baik.
3. Orang tua harus melakukan segala upaya untuk membantu anak-anak mereka memahami bahwa kebiasaan mereka buruk.
Orang tua dapat melakukannya dengan mengalihkan kebiasaan tersebut ke aktivitas lain seperti berolahraga, bermain Lego, atau melukis bersama.
4. Cobalah untuk mengidentifikasi ketakutannya. Cari tahu mengapa anak Anda cemas.
Misalnya, jika anak gelisah, orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi terus menerus untuk membangun rasa percaya diri.
Ini tentang kebiasaan sehari-hari anak-anak menggigit kuku mereka. Semoga tips di atas dapat membantu Anda menghilangkan kebiasaan buruk dan memperhatikan hal baru yang lebih bermanfaat. ,