Mengunjungi Kota Semarang tak lengkap rasanya tanpa singgah ke Lawang Sewu, salah satu destinasi wisata yang bernilai sejarah tinggi. Bangunan Lawang Sewu Semarang ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang menggemari arsitektur dan sejarah masa lampau.
Lawang Sewu, yang usianya telah melampaui satu abad, menawarkan banyak hal menarik bagi para pengunjung. Berikut beberapa informasi penting yang perlu diperhatikan sebelum menjelajahi situs bersejarah ini.
Lokasi Lawang Sewu
Lawang Sewu terletak di kawasan Simpang Lima, tepatnya di Jalan Pemuda No. 160, Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa, kata lawang berarti pintu, sedangkan sewu bermakna seribu. Oleh karena itu, banyak yang menginterpretasikan Lawang Sewu sebagai seribu pintu.
Harga Tiket Masuk Lawang Sewu
Sebelum merencanakan kunjungan ke objek wisata Lawang Sewu Semarang, penting untuk mengetahui harga tiket masuk (HTM) terlebih dahulu. Informasi ini berguna dalam menentukan anggaran yang perlu disiapkan.
Tiket masuk ke Lawang Sewu cukup terjangkau. Anak-anak hanya dikenakan biaya sebesar Rp10.000,00 per orang.
Sedangkan untuk pengunjung dewasa, harga tiket masuk adalah Rp20.000,00. Bagi wisatawan mancanegara, HTM-nya adalah Rp30.000,00. Di dalam area Lawang Sewu, terdapat juga stan makanan dengan harga yang ramah di kantong.
Fakta Unik Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah destinasi wisata yang memiliki sejumlah fakta menarik yang membedakannya dari objek wisata lain. Fakta-fakta ini erat kaitannya dengan sejarah serta jejak perjuangan yang melekat pada bangunan Lawang Sewu.
Selain memberikan ciri khas tersendiri, fakta-fakta unik ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, sehingga meningkatkan jumlah pengunjung. Berikut adalah beberapa fakta unik yang dimiliki oleh Lawang Sewu Semarang:
1. Jumlah Pintu Lawang Sewu Ternyata Tidak Sampai 1000
Meskipun disebut Lawang Sewu, sebenarnya hanya terdapat sekitar 400 pintu di gedung tersebut. Namun, yang mencapai lebih dari 1000 adalah daun pintunya. Selain itu, struktur bangunan Lawang Sewu juga menampilkan jendela-jendela besar dan ventilasi yang menyerupai pintu, memperkuat kesan nama gedung ini sebagai “Lawang Sewu”.
2. Pernah Disebut Sebagai Tempat Paling Angker Se Asia
Gedung Lawang Sewu telah melalui berbagai periode penggunaan yang berbeda dalam sejarahnya. Salah satu periode tersebut adalah ketika gedung ini dijadikan sebagai penjara yang dikenal cukup kejam pada masa penjajahan Jepang. Konon, banyak tahanan yang meninggal dunia di dalam bangunan ini.
Dikarenakan reputasinya sebagai tempat yang ditinggali oleh banyak entitas gaib, Lawang Sewu diakui oleh banyak orang sebagai salah satu tempat paling angker di Asia. Persepsi ini diperkuat oleh banyaknya laporan mengenai pengalaman-pengalaman supranatural yang dialami oleh pengunjung.
Sebelum tahun 2013, Lawang Sewu sering dijadikan sebagai lokasi uji nyali, baik dalam acara hiburan maupun tidak. Namun, setelah seorang reporter meninggal dunia di dalam gedung pada tahun tersebut, kegiatan uji nyali di tempat ini dilarang.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang serta untuk mengubah persepsi negatif yang melekat pada Lawang Sewu. Tujuan dari pelarangan ini adalah agar para pengunjung lebih memperhatikan nilai sejarah dan keindahan arsitektur bangunan tersebut, daripada terpaku pada cerita-cerita mistis yang berkembang seputar gedung ini.
3. Awalnya Merupakan Gedung Kantor Perusahaan Kereta Api Swasta Belanda
Diresmikan pada tahun 1904, Gedung Lawang Sewu awalnya didedikasikan sebagai markas besar Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), perusahaan kereta api swasta yang beroperasi di Hindia Belanda.
Sejak itu, bangunan megah ini telah mengalami transformasi peruntukan yang mengikuti pergantian zaman dan penguasa, mencerminkan berbagai periode sejarah yang melintasi Indonesia.
Demikianlah sedikit review Lawang Sewu Semarang. Walaupun menyimpan cerita-cerita angker namun tempat wisata ini tetap menarik untuk dikunjungi, apalagi dengan sejarahnya yang panjang.