andronezia.com – Tips Entry Menggunakan Pola Rounding Bottom – Tren turun adalah salah satu pola grafik yang mewakili pembalikan yang kuat.
Bagaimana Anda menggunakannya untuk menemukan peluang pembelian? Dalam dunia trading, ada banyak teknik entry yang bisa digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Salah satu teknik entri yang paling umum adalah dengan menggunakan pola bagan bawah, juga dikenal sebagai bagian bawah papan (pola mangkuk).
Pembulatan menunjukkan akhir dari tren turun dan awal dari tren naik baru. Jadi pada dasarnya pola ini menunjukkan pembalikan bullish dan peluang beli bagi para trader. Tapi apa saja hal yang perlu diketahui dan dipertimbangkan di balik skema ini?
Apa Itu Pola Dasar Pembulatan?
Pola round bottom atau sumer bottom adalah pola candlestick yang menandakan trend harga akan berubah dari downtrend menjadi uptrend.
Bisa dikatakan model ini kebalikan dari model Rounding Top. Secara visual, pola ini terlihat seperti setengah lingkaran di bagian bawah karena terdiri dari penurunan momentum di akhir tren turun.
Pola tersebut juga memiliki kerah yang menunjukkan level tertinggi dari aksi harga. Biasanya, penembusan pada garis leher menegaskan bahwa para pedagang beli telah menunggu.
Bagaimana Mengidentifikasi Pola Dasar Pembulatan
Saat pola terbentuk, biasanya terlihat volume yang cukup tinggi karena banyak trader yang menjual posisi short. Volume kemungkinan akan lebih stabil karena harga stabil dan tekanan jual mereda.
Oleh karena itu, indikator volume juga dapat digunakan untuk melihat kapan pola ini terbentuk. Dari poin-poin di atas, ada beberapa cara cerdas dan efektif untuk menggunakan pola round bottom.
- Waspadai konsolidasi harga dalam setengah lingkaran setelah tren turun yang berkepanjangan.
- Pastikan harga memiliki setidaknya 5 poin lebih rendah (swing low) membentuk pola setengah lingkaran; di mana poin pertama dan kelima adalah yang tertinggi, sedangkan poin ketiga adalah yang terendah.
- Konfirmasi garis leher setelah setidaknya dua upaya dari titik atas (swing high) dari harga untuk melampaui garis itu.
Perdagangan secara pembulatan
Pola pembulatan ke bawah terlihat sangat menarik dan menguntungkan, namun disarankan untuk memanfaatkan sepenuhnya pola ini dengan menggabungkannya dengan strategi perdagangan lain dan indikator teknis yang sesuai.
Seperti pola pembalikan lainnya, trader harus mulai mengambil posisi long saat harga berada di atas garis leher dan ada pergerakan harga yang terlihat. Berikut beberapa cara trading forex dengan pola round bottom.
Crossover RSI dan MACD
Karena ini sebenarnya adalah pola pembalikan, ada dua indikator yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasi pembalikan harga: Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Divergence Divergence (MACD).
Perpotongan kedua indikator ini mengkonfirmasi pembalikan bullish. Oleh karena itu, dengan sinyal silang RSI dan MACD, memasuki posisi beli saat harga menembus di bawah garis leher lingkaran bawah menjadi lebih andal.
Fibonacci Retracement
Selain dua indikator yang disebutkan sebelumnya, opsi lainnya adalah dengan menerapkan level retracement Fibonacci.
Penggunaannya sangat mudah, yaitu dengan menggambar garis Fibonacci dari titik tertinggi trend sebelumnya ke titik terendah di zona pembulatan. Pada grafik di bawah ini, pola pembulatan dasar dimulai dan berakhir di level Fibonacci 38,2%. Ini menyisakan posisi long 61,8% dan potensi Stop Loss 23,6% atau 0%.
Plus Minus Bawah Pembulatan Pola
Seperti semua jenis template, ada pro dan kontra yang harus Anda ketahui sebelum menggunakan template pendek. Keuntungan dan kerugian umum dari gaya ini adalah sebagai berikut:
Keuntungan:
- Pola grafik cukup akurat.
- Target Stop loss dan take profit didefinisikan dengan baik.
- Bekerja dengan baik bila dikombinasikan dengan indikator momentum dan rasio Fibonacci.
Kekurangan:
- Perlu akurasi tinggi dan pandangan ke depan.
- Ini tidak cocok untuk pedagang yang menginginkan hasil cepat.
