Ketika sebuah syaraf pada tubuh terutama bagian leher mendapatkan tekanan yang terlalu berlebihan, biasanya akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Adapun salah satunya yakni syaraf kejepit. Namun ternyata cara menyembuhkan syaraf kejepit di leher ini bisa dilakukan asal telaten.
Seperti yang telah diketahui bahwa, syaraf kejepit merupakan salah satu permasalahan kesehatan serius jika dibiarkan lebih lama. Oleh karenanya, ketika sudah mendapatkan berbagai gejala sakit ini, harus segera ditangani.
Adapun beberapa gejala yang dapat dirasakan yakni seperti mati rasa di bagian sekitaran leher, sering kesemutan, adanya sensasi kebakar di area tertentu. Selain itu, akan ada pembengkakan di area yang terjepit tersebut.
Untuk itu, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk dapat menyembuhkan syarat kejepit terutama di bagian leher. Berikut diantaranya:
1. Kompres Air dingin
Pengurangan ketidaknyamanan dari tekanan saraf leher yang tertekan dapat dicapai dengan metode kompresi yang menggabungkan aplikasi dingin dan panas. Misalnya, ketika gejala sakit muncul selama aktivitas, gunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit.
Agar terhindar dari kesensitifan kulit, disarankan untuk menggunakan kain sebagai lapisan antara kompres dan kulit saat penggunaan. Selain itu, untuk menjaga keseimbangan suhu kulit, batasi waktu penggunaan kompres menjadi 15-20 menit setiap sesi, dan berikan jeda minimal dua jam sebelum penggunaan kembali.
2. Lakukan Istirahat dengan Waktu yang Cukup
Untuk mengurangi risiko saraf terjepit di leher, penting untuk memberikan perhatian pada istirahat yang cukup. Mengistirahatkan tubuh saat merasa lelah adalah langkah yang penting. Hindari memaksakan diri untuk terus beraktivitas, karena hal tersebut dapat memicu kambuhnya gejala saraf terjepit.
Menjamin tidur yang memadai juga merupakan aspek penting dalam penanganan saraf terjepit. Selama tidur, tubuh melakukan proses perbaikan saraf yang sangat diperlukan. Oleh karena itu, pastikan Penderita tidur dengan posisi yang nyaman agar dapat tidur lebih pulas.
Selain itu, penyesuaian pada aktivitas harian juga dapat membantu mengurangi keparahan gejala saraf terjepit di leher. Ini dapat dilakukan dengan membatasi aktivitas yang berat, mengurangi intensitas olahraga atau beban yang diangkat, serta memperhatikan postur tubuh yang baik, terutama saat mengemudi.
3. Lakukan Peregangan
Cara menyembuhkan syaraf kejepit di leher yang selanjutnya yakni dengan melakukan peregangan. Saat Penderita sedang dalam proses pemulihan, penting untuk tetap menjalani gaya hidup sehat, termasuk melakukan aktivitas fisik. Terdapat beragam jenis latihan yang dapat dilakukan dengan aman untuk membantu meredakan gejala saraf terjepit di daerah leher. Contohnya adalah aktivitas seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
Melaksanakan aktivitas tersebut memiliki potensi untuk memelihara kebugaran fisik serta mengatur massa tubuh. Dengan mempertahankan berat badan pada tingkat yang seimbang, tekanan pada sistem saraf dapat diminimalkan, mengurangi kemungkinan munculnya gejala kekambuhan.
4. Minum Obat Pereda Nyeri
Penderita dapat mengatasi gejala saraf terjepit di leher dengan berbagai jenis obat anti nyeri, seperti aspirin, naproxen ataupun ibuprofen. Alternatif lain adalah menggunakan obat kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan saraf. Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat-obatan ini sebaiknya dalam jangka pendek saja.
5. Operasi
Apabila langkah-langkah seperti penggunaan obat anti nyeri dan penyesuaian gaya hidup tak memberikan hasil optimal dalam meredakan gejala saraf kejepit di leher, tindakan bedah menjadi opsi yang perlu dipertimbangkan. Tindakan bedah dilakukan untuk mengurangi tekanan yang diberikan oleh organ atau jaringan tertentu pada saraf.
Sebelum menjalani prosedur bedah tersebut, diwajibkan untuk melalui serangkaian pemeriksaan guna menentukan lokasi dan area mana yang terdampak oleh masalah saraf tersebut.
Itulah uraian terkait dengan cara menyembuhkan syaraf kejepit di leher yang bisa dilakukan dengan beberapa metode. Baik itu metode perubahan pola hidup atau bahkan secara medis.