Terdapat banyak ibu yang menyimpan asi di kulkas dikarenakan kesibukan yang dijalaninya atau mungkin alasan yang lain. Kesibukan para ibu rumah tangga yang bekerja menjadikan ibu tidak memiliki banyak waktu untuk menyusui anaknya.
Ibu diharuskan mengeluarkan asi dari payudara apabila payudara terlalu kencang atau sudah penuh yang membuat asi menetes. Asi yang tidak disimpan di kulkas akan cepat basi dibanding dengan yang disimpan di kulkas. Di bawah ini terdapat 4 hal dalam menyimpan asi di kulkas dengan benar:
1. Memilih Wadah yang Baik
Wadah yang digunakan untuk menyimpan asi harus dipastikan bersih dan steril terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Jika wadah yang digunakan adalah plastik maka sebaiknya plastik digunakan hanya sekali dan tidak berulang-ulang.
Karena jika plastik digunakan secara berulang kali dikhawatirkan bisa mengkontaminasi dan dapat mengurangi kualitas asi. Asi yang sudah ditempatkan di wadah tertentu tidak boleh dicampur dengan benda lain di lemari es.
Jika orangtua ingin membekukan asi dalam waktu yang lama sebaiknya asi disimpan dalam botol kaca. Karena hal ini penting untuk menghindari kontaminasi yang bisa terjadi pada asi dikarenakan bakteri dan kuman.
2. Meletakkan Asi di Tempat Bersih
Asi yang siap untuk disimpan sebaiknya disimpan di kulkas bagian freezer atau tempat yang memang dikhususkan untuk asi saja. Tempat yang digunakan untuk menyimpan asi sebaiknya dibersihkan secara rutin untuk menghindari berkembangbiaknya bakteri dan kuman.
Ada baiknya menyimpan asi di kulkas pada bagian yang memiliki suhu stabil yaitu bagian belakang dan rak paling atas. Tidak disarankan untuk menempatkan asi di bagian pintu kulkas karena suhunya tidak stabil dan selalu berubah-ubah.
Sementara itu apabila ibu menyimpan asi di freezer maka dapat dilakukan cara yang sama seperti menyimpan di kulkas. Yaitu meletakkan asi baru di bagian yang memiliki suhu paling dingin dan stabil dan bertempat di belakang.
3. Mencampur Asi dengan Menyamakan Suhu
Terkadang asi yang dihasilkan dari satu kali memompa sedikit sehingga asi perlu dicampur dengan asi yang lain. Asi dapat dicampur setelah suhu kedua asi sama setelah diletakkan di lemari es yang sama.
Asi baru yang hangat tidak dianjurkan untuk dicampur dengan asi di wadah yang sudah dingin. Asi yang sudah dicampur sesuai suhu harus langsung dikonsumsi sampai habis dan tidak boleh didinginkan atau disimpan lagi.
Untuk menghindari pemborosan sebaiknya asi disimpan di kulkas dalam porsi kecil agar dapat habis sekali minum. Dan sebaiknya di setiap botol disertakan label bertuliskan kapan asi dimasukkan dan berapa isi botol agar lebih efisien.
4. Cek Secara Berkala Kualitas Asi yang Disimpan
Sebelumnya para ibu harus mengetahui terlebih dahulu bahwa asi maksimal hanya boleh disimpan 5 hari di kulkas. Sementara itu asi dapat bertahan hingga maksimal 2 minggu jika disimpan di dalam kulkas satu pintu bagian freezer.
Walaupun dalam jangka waktu yang lama asi dapat bertahan di kulkas namun ada baiknya untuk selalu mengecek kualitas asi. Selalu periksa tampilan dari asi yang sedang disimpan karena bisa saja asi sudah tidak layak diminum.
Salah satu tanda bahwa kualitas asi menurun yaitu asi akan tampak terpisah dan tidak tercampur rata setelah suhunya sama. Bisa juga dari aromanya yang tidak sedap maka bisa dipastikan bahwa asi sudah tidak layak diminum.
Itulah 4 cara menyimpan asi di kulkas yang harus diperhatikan oleh para ibu agar lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan. Karena asi yang diberikan kepada anak harus baik dan segar agar kesehatan si kecil terjaga.