Ada banyak software yang saat ini di distribusikan ke pengguna, baik itu yang gratis, trial, ataupun berbayar. 6 jenis yang paling terkenal adalah Shareware, Liteware, Freeware, Public domain software, Open source software, dan Proprietary software.
Pada 1950-an dan 1960-an para peneliti yang mengembangkan teknologi internet awal dan protokol jaringan telekomunikasi mengandalkan lingkungan penelitian yang terbuka dan kolaboratif. Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET), yang kemudian menjadi fondasi internet modern, mendorong tinjauan sejawat dan proses umpan balik terbuka. Grup pengguna mulai berbagi dan membangun Open Source software untuk digunakan oleh satu sama lain.
Pengertian Open Source Software
Keunggulan Open Source Software
- Di review oleh sesama Programer : Karena kode sumbernya dapat diakses secara bebas dan komunitas source code sangat aktif, kode sumber terbuka secara aktif akan diperiksa dan diperbaiki oleh Programer lainnya. Anggap saja sebagai kode yang hidup, bukan kode yang ditutup dan menjadi stagnan.
- Transparansi : Memungkinkan pengguna untuk memeriksa jenis perubahan apa yang terjadi dalam kode dan melacaknya sendiri, tanpa harus bergantung pada janji vendor.
- Keandalan : Kode sumber terbuka hidup lebih lama karena terus diperbarui melalui komunitas sumber terbuka yang aktif. Standar terbuka dan di tinjau oleh sesama Programer untuk memastikan bahwa kode sumber terbuka tetap berjalan dengan baik. Tentunya ini sangat berbeda dengan software jenis Proprietary code yang harus bergantung pada pengembang atau perusahaan yang mengontrol kode tersebut agar tetap diperbarui, ditambal, dan berfungsi.
- Fleksibilitas : Karena penekanannya pada modifikasi, kamu dapat menggunakan kode sumber terbuka untuk mengatasi masalah yang unik pada bisnis atau komunitas. kamu tidak terikat untuk menggunakan kode dengan satu cara tertentu, dan dapat mengandalkan bantuan komunitas serta tinjauan teman untuk menerapkan solusi baru.
- Lebih Murah : Software open source biasanya di bandrol dengan harga yang lebih murah ketimbang jenis perangkat lunak lainnya.
- Bebas : Kamu dapat membawa kode sumber terbuka Anda ke mana saja, dan menggunakannya untuk apa saja, kapan saja.
- Kolaborasi : Dengan adanya komunitas Open Source membuat kamu dapat menemukan bantuan, sumber daya, dan perspektif yang menjangkau lebih dari satu kelompok kepentingan atau satu perusahaan.
Contoh Open Source Software
- Apache HTTP Server (web server)
- Blender (3D graphics and animation package)
- DSpace (digital repository)
- EPrints (digital repository)
- The GIMP (image editor),
- GNOME (Linux desktop environment)
- GNU Compiler Collection (GCC, a suite of compilation tools for C, C++, etc)
- KDE (Linux desktop environment)
- LORLS (reading lists management system)
- Mailman (mailing list manager)
- Moodle (virtual learning system)
- Firefox (web browser based on Mozilla)
- Linux (Operating System)
- XAMPP (web developer).
- osCommerce (online store apps).
- ClamAV & ClamWin, (antivirus).
- Audacity (audio editor).
- GIMP, (image editor).
- VideoLAN, (multimedia player).
- Mplayer (media player)
- Thunderbird (mail client based on Mozilla code)
- MySQL (database)
- OpenOffice.org (office suite, including word processor, spreadsheet, and presentation software)
- PHP (web development)
- Perl (programming/scripting language)
- Plone (content management system)
- PostgreSQL (database)
- Python (programming/scripting language)
- Sakai (learning management system)
- Samba (file and print server)
- SSL-Explorer: Community Edition (browser-based SSL VPN solution)
- TeX (typesetting language)
- WUBS (resource booking system)
- Zope (web application server)